Traditional Meal Turned Out To Be Very Nutritious (Makanan Tradisional Kita Ternyata Sangat Bergizi)

Currently, to find traditional food has been very difficult. let alone to living in big cities such as Jakarta. In major cities have been flooded by a lot of food imports that usually contain fat and sugar very much, because the dominant food import contains wheat and sugar that makes the body fat and obese children are at risk of the disease.
Some of the advantages of the traditional cuisine of Indonesia:

Low Fat
Our traditional foods low in fat than food imports. According to the studies, our traditional foods contain fats just around 20% then food imports. The food import cointain more than 50% fat.

Natural and Non Chemical
In the process, while preserving the traditional meal, coloring, as well as a flavor enhancer natural ingredients used is more dominant. Surely a smaller risk for health problems, such as gado gado, karedok, pempek or dominant fish that contain lots of nutrients. If we compare the food imports from the West, usually a junk food that is available in the restaurant or the cake that contains much sugar.

Many Contain Fiber
Traditional Indonesian food is our culinary richness. Tuber root vegetables such as yams, taro, cassava, gadung and bentoel many farmers planted in addition to crops. The tubers are very easy we find in traditional market with relatively cheap prices. But usually our society a little prestige to eat tubers they consider  tubers are food of the common people that don't contain a lot of nutrients.
Tubers also fibrous foods that are good for our bodies let alone make the digestion, and its nutrition value very much compared to the junk food that imported from outside. In fact our society since ancient times is indeed the eaters of tubers or  fibrous food.

Saat ini, untuk mencari makanan makanan tradisional sudah sangat sulit. apalagi untuk yang tinggal di kota kota besar seperti Jakarta. Di kota besar sudah dibanjiri oleh banyak makanan import yang biasanya mengandung lemak dan gula yang sangat banyak, karena dominan makanan import ini mengandung gandum dan gula yang membuat tubuh anak gemuk gemuk dan beresiko terhadap penyakit. 

Beberapa keunggulan masakan tradisional Indonesia  :

Rendah Lemak

Makanan tradisional kita rendah lemak dibanding makanan import. Menurut setudi, makanan tradisional kita mengandung lemak hanya sekitar 20% dibanding makanan import yang lebih dari 50% mengandung lemak.

Alami dan Non Kimiawi

Dalam makan tradisonal, proses pengawetan, pewarnaan, maupun penyedap rasa lebih dominan menggunakan bahan alamiah. Tentunya resiko lebih kecil untuk masalah kesehatan,cotohnya sepert gado gado, karedok, atau pempek yang dominan ikan yang banyak mengandung gizi. Kalau kita bandingakan makannan import dari barat biasanya merupakan makanan junk food yang tersedia di restauran atau cake yang banyak mengandung gula.

Banyak Mengandung Serat

Bahan makanan tradisional nusantara merupakan kekayaan kuliner kita. Umbi umbian seperti ubi, talas,singkong, gadung dan bentoel banyak ditanam petani selain palawija. Umbi umbian tersebut sangat mudah kita temmukan di pasar pasar tradisional dengan harga relatif murah. Tapi biasanya masyarakat kita sedikit gengsi untuk memakan umbii umbian mereka menganggap umbi umbian adalah makanan rakyat jelata yang tidak mengandung banyak gizi.

Umbi umbian juga adalah makanan yang berserat yang bagus untuk tubuh kita apalagi buat pencernaan, dan gizinya sangat banyak dibanding makanan junk food yang diimport dari luar. Sebenarnya masyarakat kita sejak zaman dahulu memang pemakan umbi umbian atau makanan yang berserat.

Harganya Murah

Makanana tradisional kita cendrung lebih murah dibanding makanan import. Tentu saja, kalau kita bandungkn seporsi gado gado dengan satu posri Mc.donald tentu harganya jauh lebih murah gado gado dan gizinya bisa dibayangkan apa saja yang ada didalam gado gado tersebut, dari mulai sayur sayuran yang penuh serat dan zat penting lainnya hingga sebutir telur ditambah kerupuk sebagai pelezat. Mc. Donald? hanya nasi dan daging ayam yang penuh kalesterol.

Ayo beralih ke makanan tradisional Indonesia.